15 Dessert Khas Imlek, Ada Kue Ku dan Onde-onde

15 Dessert Khas Imlek

15 Dessert Khas Imlek – Beraneka ragam dessert dan snack di sajikan saat perayaan tahun baru Imlek. Rata-rata camilan yang di hidangkan rasanya manis.  Dalam budaya Tionghoa, camilan manis merupakan lambang kehidupan yang manis. Tak sedikit pula yang percaya bahwa dessert tertentu merupakan simbol keberuntungan dan rezeki yang lancar.

Umumnya, camilan ini di sajikan sebagai makanan penutup saat makan malam, serta di hidangkan ketika ada tamu yang datang.

Waktu penyajiannya mulai dari hari raya Imlek tiba hingga perayaan hari ke-15 atau saat Cap Go Meh. Berikut ragam dessert yang kerap di sajikan slot bonus new member saat tahun baru Imlek.

1. Kue ku

Merupakan salah satu kue tradisional masyarakat Tionghoa yang terbuat dari tepung ketan dan berisi kacang hijau. Kue ini memiliki bentuk yang unik, seperti cangkang kura-kura.

Umumnya kue ku berwarna merah terang yang merupakan lambang kemakmuran. Biasanya kue ku di cetak dengan ukuran gambar atau huruf lambang keberuntungan.

2. Onde-onde

Camilan khas Imlek yang satu ini sebetulnya hampir selalu di toko roti atau pasar tradisional. Walau begitu, ini merupakan camilan populer selama perayaan Imlek.

Onde-onde terbuat dari tepung ketang yang di isi dengan pasta kacang merah. Lalu di gulung dengan biji wijen putih dan di goreng. Teksturnya renyah di luar dan lembut di dalamnya.

3. Kue keranjang

Kue keranjang di yakini sebagai hidangan yang membawa keberutungan. Layaknya pisang, kue kue keranjang dapat di masak menjadi beragam olahan, mulai dari kolak hingga di goreng tepung.

Rasanya yang manis mengibaratkan bahwa seseorang harus berperilaku dan bertutu kata manis supaya dapat saling menguatkan.

Sedang, teksturnya yang lengket memiliki arti sebagai keluarga yang tak terpisahkan.

4. Sup kacang merah manis

Sup kacang merah merupakan simbol kebahagian yang kuat dalam keluarga Tionghoa. Hidangan ini terbuat dari kacang merah sebagai bahan utamanya.

Biasanya di tambahkan dengan biji teratai dan kulit jeruk keprok kering untuk menambah variasi tekstur dan rasa pada supnya.

Baca juga artikel terkait lainnya di eatalianosrestaurant.com

5. Puding nasi delapan jenis (eight treasure rice pudding)

Hidangan penutup ini terbuat dari puding beras yang di sajikan dengan selapan buah yang berbeda serta di dekorasi sedemikian rupa supaya cantik tampilannya.

Dalam budaya Tionghoa, angkat delapan di anggap sebagai angka ajaib yang melambangkan kekayaan dan kemakmuran.

Oleh karenanya, di buatlah puding ini supaya simbolis dari angka delapan ini dapat tercapai.

6. Kue mangkuk 

Ini sebetulnya ialah kue apem, hanya saja di masyarakat Tionghoa apem biasa di bentuk seperti mangkuk.

Kue yang berbahan dasar tepung beras ini umumnya di letakkan di bagian paling atas saat menyusun kue keranjang.

Hidangannya pun di buat berwarna-warni agar makin kental dengan perayaan Imlek.

Konon, semakin banyak kelopak kue mangkuk yang di makan, makin beruntung pula kamu di tahun berikutnya.

7. Kue bulan (moon cake)

Selain di sajikan saat perayaan Festival Musim Gugur, beberapa keluarga Tionghoa juga menyajikan kue bulan saat Tahun Baru Imlek.

Kue ini merupakan salah satu jenis pia yang berbentuk bulan dan berisi pasta pasta kacang merah. Umumnya kue ini di cetak dengan cetakan aksara Tionghoa yang berarti panjang umur atau harmoni.

8. Manisan kumquat atau jeruk kimkit

Kimkit atau kumquat adalah jeruk berukuran kecil yang di lambangkan sebagai kemakmuran di tahun mendatang.

Buah ini merupakan salah satu buah populer yang di sajikan saat perayaan Imlek, selain jeruk ponkam.

Jika biasanya jeruk ponkam di makan langsung, berbeda dengan jeruk kimkit.

Jeruk kimkit justru di awetkan terlebih dulu. Kemudian yang di sajikan di atas meja ialah preserved kumquats atau manisan jeruk kimkit.

9. Kue lapis

Dalam budaya Tionghoa, lapis legit merupakan simbol kemakmuran atau keberuntungan yang berlapis.

Proses pembuatannya yang bertahan melambangkan perjalanan hidup yang terus melangkah. Setelah matang, kue ini mengeluarkan rasa legit yang mewah.

Konon, ini di ibaratkan sebagai pencapaian hasil dari hasil periha payah.

10. Kacang lima rempah

Merupakan simbol panjang umur masyarakat Tionghoa. Kacang di lapisi dengan campuran sirup gula merah, sirup jagung, dan bubuk ngohiong atau bubuk lima rempah.

Penggunaan rempah tersebut untuk menghasilkan rasa kacang yang manis dan gurih.

11. Kue moho (hwat kwee)

Kue mohon atau hwat kwee adalah kue tradisional yang wajib hadir di meja makan keluarga Tionghoa saat perayaan Imlek.

Bentuk kue ini sama dengan kue mangkuk, tetapi bahannya berbeda. Kue mangkuk terbuat dari tepung beras, sedang kue moho terbuat dari tepung terigu serbaguna.

Proses pembuatannya cukup sedikit lebih rumit daripada kue mangkuk karena harus memalui dua tahap pengukusan. Bahkan ada pantangan yang harus di ikuti saat membuat kue ini.

Misalnya saja, wanita yang sedang haid tidak boleh ikut membuatnya karena di anggap sedang tidak bersih. Namun kini peran kue moho mulai tergantikan dengan kue mangkuk.

Barangkali karena kue mangkuk lebih cepat proses membuatnya.

12. Kue semprit

Selain perayaan Idulfitri, kue semprit juga kerap di sajikan saat Tahun Baru Imlek. Menurut masyarakat Tionghoa, tak lengkap rasanya jika Imlek tidak ada kue kering.

Karena cukup mudah di buat, kue semprit ini banyak di sajikan keluarga Tionghoa di meja mereka sebagai suguhan untuk tamu yang datang.

Tak jarang, kue semprit juga di jadikan bingkisan untuk di kirim ke kerabat dan saudara.

13. Kue semprong 

Sama seperti kue semprit, semprong juga kerap hadir di perayaan Tahun Baru Imlek. Warna keemasan kue semprong di anggap sebagai simbol kemakmuran oleh masyarakat Tionghoa.

Saat membuatnya, kamu dapat sambil memanjatkan doa supaya doa yang sudah di bungkus dapat cepat terkabul.

14. Ronde (tang yuan)

Ronde atau kue tang yuan merupakan makanan ringan berbentuk bulat yang terbuat dari tepung ketang yang di sajikan bersama dengan kuah jahe hangat.

Masyarakat Tionghoa percaya bahwa ronde merupakan perekat dan penghangat hubungan keluarga. Nikmatilah ronde selagi hangat agar lebih nikmat rasanya.

15. Kue wajik

Kue tradisional yang terbuat dari beras ketan dan gula merah ini merupakan simbol keberuntungan bagi masyarakat Tionghoa.

Bentuknya yang menyerupai jajaran genjang dan mirip gunung di percaya sebagai lambang cita-cita. Harapannya dengan menyantapnya, cita-cita yang di inginkan akan tercapai di tahun baru ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *